Tugas
Ke 2 Perkembangan Penduduk
Matkul :Pengetahuan Lingkungan
Nama :Andy Permana
Kelas :3ID01
NPM :30411836
Tugas
Ke :minggu ke 1 dan 2
Bulan
:april
Definisi perkembangan penduduk
Suatu wilaya dapat disebut negara
apabila memenuhi empat unsur pembentukan negara, unsur pembentukan suatu negara
adalah :
1. Rakyat (penduduk dan bukan penduduk)
2. Wilayah,
area yang menjadi tutorial negara
3. Pemerintahan
yang berdaulat
4. Adanya
pengakuan dari negara lain’
Dari keempat unsur
tersebut, rakya merupakan unsur pembentuk yang bersifat konstitutif atau mutlak. sebab keberadaan rakya akan memberikan pengaruh terhadap suatu wilaya, pemerintah, dan berlanjut kepada pengakuan. jika tidak ada rakya maka suatu negara tidak akan bisa berjuang mendapatkan kemerdekaan dan tidak akan mendapkan pengakuan dari negara lain
Pengertian Jumlah penduduk menurut Para Ahli
· Penduduk, merupakan masyarakat asli
yang lahir dan tinggal di wilayah negara yang bersangkutan dan memiliki
orangtua yang juga penduduk negara tersebut.
· Bukan Penduduk, merupakan orang yang
menetap di wilayah suatu negara akan tetapi tidak menetap atau tinggal di
negara tersebut.
Bukan penduduk ini biasanya adalah para wisatawan
mancanegara, duta besar yang merupakan perwakilan dari negara lain. Seseorang
yang Bukan Penduduk bisa mendapatkan status Warna Negara di negara kunjungannya
dengan melakukan serangkaian prosedur untuk mendapatkan status kewarganegraan.
Indonesia yang merupakan negara kepulauan, memiliki
penduduk dari pelbagai etnis adat kebudayaan. Hal ini menjadikan setiap pulau
di Indonesia memiliki karakteristik yang berbeda-beda, baik dari segi fisik,
logat bahasa, kebiasaan, dan adat yang berlaku. Keanekaragaman ini menjadikan
Indonesia tidak hanya kaya akan sumber daya alam, melainkan juga kaya sumber
daya manusia beserta kebudayaan. Kebudayaan ini merupakan salah satu daya tarik
untuk menarik minat para turis mancanegara, sehingga meningkatkan pendapatan
negara
1.
Jonny Purba,
2.
Srijanti dan A. Rahman,
3.
Ahmad Yani, dan Mamat Rahmat,
4.
Dr. Kartomo, dll.
Pengertian
dasar demografi
Kata demografi berasal dari bahasa
Yunani yang berarti “ Demos ” adalah rakyat atau penduduk dan “ Grafein ”
adalah menulis. Jadi Demografi adalah tulisan-tulisan atau karangan-karangan
mengenai rakyat atau penduduk. Istilah ini dipakai pertama kalinya oleh Achille
Guillard dalam karangannya yang berjudul “ Elements de Statistique Humaine on
Demographic Compares “ pada tahun 1885. Berdasarkan Multilingual Demographic
Dictionary (IUSSP, 1982) definisi demografi adalah sebagai berikut : Demography
is the scientifict study of human population in primary with the respect to
their size, their structure (composition) and Philip M. Hauser dan Duddley Duncan (1959)
mengusulkan definisi demografi sebagai berikut : Demography is the study of the
size, territorial distribution and composition of population, changes there in
and the components of a such changes which maybe identified as natality,
territorial movement (migration), and social mobility (changes of states).
Terjemahan
sebagai berikut : Demografi mempelajari jumlah, persebaran, territorial dan
komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebabsebab perubahan itu,
yang biasanya timbul karena natalitas (fertilitas), mortalitas, gerak
territorial (migrasi) dan mobilisasi sosial (perubahan status) Masih banyak
lagi ahli demografi yang menjelaskan tentang pengertian demografi. Maka dari
kedua definisi diatas dapat kita simpulkan sebagai berikut : Demografi adalah
ilmu yang mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah. Struktur
penduduk meliputi : jumlah, persebaran, dan komposisi penduduk. Struktur ini
selalu berubah-ubah, dan perubahan tersebut disebabkan karena proses demografi,
yaitu : kelahiran(fertilitas), kematian(mortalitas), dan migrasi penduduk.
Demografi dalam pengertian yang sempit
dinyatakan sebagai “ demografi formal” yang memperhatikan ukuran atau jumlah
penduduk, distribusi atau persebaran penduduk, struktur penduduk atau
komposisi, dan dinamika atau perubahan penduduk. Ukuran penduduk menyatakan
jumlah orang dalam suatu wilayah tertentu. Distribusi penduduk menyatakan
persebaran penduduk di dalam suatu wilayah pada suatu waktu tertentu, baik
berdasarkan wilayah geografi maupun konsentrasi daerah pemukiman. Stuktur
penduduk menyatakan komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin atau golongan
umur. Sedangkan perubahan penduduk secara implisit menyatakan pertambahan
penduduk atau penurunan jumlah penduduk secara parsial ataupun keseluruhan
sebagai akibat berubahnya tiga komponen utama perubahan jumlah penduduk.
Kelahiran, kematian, dan migrasi. Dalam pengertian yang lebih luas, domografi
juga memperhatikan berbagai karakteristik individu maupun kelompok, yang
meliputi tingkat sosial, budaya, dan ekonomi. Karakteristik sosial dapat
mencakup status keluarga, tempat lahir, tingkat pendidikan, dan lain sebagainya.
Karakteristik ekonomi meliputi antara lain aktivitas ekonomi, jenis pekerjaan,
lapangan pekerjaan, dan pendapatan. Sedangkan aspek budaya berkaitan dengan
persepsi, aspirasi dan harapan-harapan.
Ruang Lingkup Demografi dan Ilmu
Kependudukan
John Graunt, seorang pedagang kain yang
hidup pada abad ke 17 di London, dianggap sebagai Bapak Demografi. Ia melakukan
analisa data kelahiran dan kematian, dan dari hasil analisanya dikemukakan
batasan-batasan umum tentang kematian (mortality), Kelahiran (fertility),
migrasi dan perkawinan dalam hubungannya dengan proses penduduk. Dalam sejarah
perkembangan demogafi timbul masalah mengenai pembagian cabang ilmu ini.
Methorst dan Sirks membedakan masalah kependudukan menjadi dua yaitu yang
bersifat kuantitatif (demografi) dan kualitatif yang membahas masalah penduduk
dari segi genetis dan biologis. Gagasan ini tidak mendapat dukungan. Oleh
karena demogafi menggunakan banyak hitungan tapi dapat juga bersifat
kualitatif. Dengan demikian memberikan kesan kepada orang bahwa demografi
hanyalah penyusunan statistik penduduk. Pure Demography (Demografi Murni) atau
juga disebut demografi formal menghasilkan teknik-teknik untuk menghitung data
kependudukan. Dengan teknik-teknik tersebut dapat diperoleh perkiraan keadaan
penduduk di masa depan atau di masa lampau.
Tujuan – tujuan dan Penggunaan Demografi
Menurut para ahli demografi, tujuan demografi di bagi menjadi 4 tujuan pokok
yaitu : 1. Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah
tertentu. 2. Menjelaskan pertumbuhan di masa lampau, penurunannya dan
persebarannya dengan sebaik-baiknya dan dengan data yang tersedia. 3.
Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan
bermacam-macam aspek organisasi sosial. 4. Mencoba meramalkan pertumbuhan
penduduk di masa yang akan datang dan kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.
Pengetahuan tentang kependudukan adalah penting untuk lembaga-lembaga swasta
maupun pemerintah baik di tingkat daerah maupun nasional.
Perencanaanperencanaan yang berhubungan dengan pendidikan, perpajakan,
kemiliteran, kesejahteraan sosial, perumahan, pertanian, dan
perudahaan-perusahaan yang memproduksi barang dan jasa, jalan, rumah-rumah
sakit,pusat-pusat pertokoandan pusatpusat rekreasi akan menjadi lebih tepat
apabila kesemuanya didasarkan pada data kependudukan.
Dinamika penduduk adalah merupakan
keseimbangan yang dinamis antara kekuatan-kekuatan yang menambah dan
kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Secara terus-menerus
penduduk akan dipengaruhi oleh jumlah bayi yang lahir (menambah jumlah
penduduk), tetapi secara bersamaan pula akan di kurangi oleh jumlah kematian
yang terjadi pada semua golongan umur. Sementara itu migrasi juga berperan akan
menambah dan emigran akan mengurangi jumlah penduduk. Jadi, dapat disimpulkan
bahwa pertumbuhan penduduk di akibatkan oleh 4 komponen yaitu : kelahiran
(fertilitas), kematian (mortalitas), in-migration (migrasi masuk) dan
out-migration (migrasi keluar).
Kegunaan Proyeksi Penduduk Penduduk
adalah Semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik Indonesia
selama 6 bulan atau lebih dan atau orang yang berdomisili kurang dari 6 bulan
dengan bertujuan menetap. Sedangkan proyeksi adalah perhitungan dengan
meramalkan atau menduga kejadian-kejadian atau hal-hal yang mungkin terjadi di
masa yang akan datang.
Proyeksi Penduduk adalah perhitungan
yang menunujukkan angka Fertilitas, mortalitas dan migrasi di masa yang akan
datang. Perkiraan penduduk tidak hanya beberapa tahun, tetapi bisa saja
perkiraan beberapa puluh tahun yang akan datang . Jadi proyeksi penduduk
menggunakan beberapa asumsi sehingga jumlah penduduk yang akan datang adalah X
kalau fertilitas, mortalitas dan migrasi berada pada tingkat
tertentu(Abdurrahman Ritonga; 2003) Semua perencanaan pembangunan sangat
membutuhkan data penduduk tidak saja pada saat merencanakan pembangunan tetapi
juga pada masa-masa mendatang yang disebut dengan proyeksi penduduk. Proyeksi
penduduk bukan merupakan ramalan jumlah penduduk untuk masa mendatang, tetapi
suatu perhitungan ilmiah yang didasarkan asumsi dari komponen-komponen laju
pertumbuhan penduduk yaitu kelahiran, kematian, dan migrasi penduduk. Ketiga
komponen inilah yang menentukan besarnya jumlah penduduk dan struktur pnduduk
yang akan datang. Ketajaman proyeksi penduduk sangat tergantung pada ketajaman
asumsi komponen pertumbuhan penduduk yang dibuat. Menurut BPS (1998), untuk
menentukan asumsi tingkat kelahiran, kematian, dan perpindahan di masa yang
akan datang, diperlukan data yang menggambarkan keadaan di masa lampau hingga
kini, faktor-faktor yang mempengaruhi masing-masing komponen, dan hubungan
antara satu komponen dengan komponen yang lain serta target yang akan dicapai
atau diharapkan pada masa yang akan datang. Proyeksi penduduk ini secara
periodik perlu direvisi, karena sering terjadi bahwa asumsi tentang
kecenderungan tingkat kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk(migrasi)
yang melandasi proyeksi lama tidak sesuai lagi dengan kenyataan.
Sumber
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23803/3/Chapter%20II.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar