Tugas Ke 1 tulisan berisi kasus
Matkul
:Pengetahuan Lingkungan
Nama :Andy Permana
Kelas :3ID01
NPM
:30411836
Tugas Ke : minggu ke 3
Bulan
:april
Banjir Bandang Solo Sisakan Sampah dan Kelumpuhan Fasilitas Publik
Solo - Banjir bandang yang menerjang Solo
bagian utara akibat luapan Kali Pepe pada Kamis (23/4) dinihari menyisakan
lumpuhnya aktivitas 10 sekolah dan 1 Puskesmas, kerusakan sejumlah aset
pemerintah maupun warga serta tumpukan sampah di mana-mana. Kerugian ditaksir
mencapai ratusan juta rupiah.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surakarta, Gatot Sutanto, menyebut bahwa banjir yang terjadi Kamis dinihari merupakan banjir bandang, karena luapan air dengan arus deras tiba-tiba datang memasuki areal pemukiman warga. Pada Jumat, genangan air sudah surut dan ketinggian air di Kali Pepe sudah kembali normal, sehingga seluruh warga yang mengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing.
Selain menyisakan tumpukan sampah di berbagai lokasi, kerusakan aset pemerintah dan warga juga tak terhindarkan. Selain itu sedikitnya 10 sekolah dan 1 Puskesmas di Solo lumpuh dari aktivitas selama dua hari ini. Pihaknya bersama warga dibantu TNI/Polri saat sedang bahu-membahu menyingkirkan sampah serta membenahi kerusakan fasilitas publik. Diharapkan sekolah dan Puskesmas bisa dipergunakan untuk aktivitas pada hari Sabtu besok.
"Fokus pembersihan dan pembenahan dilakukan di sejumlah kantor pelayanan publik dan sekolah yang lumpuh akibat banjir. Kita melakukan kerja ekstra dibantu warga, TNI/Polri, Tim BPBD sekitar Solo dan Magelang, dengan target kantor pelayanan publik dan sekolah bisa beroperasi lagi hari Sabtu," ujar Gatot, Jumat (24/4/2015).
Pembersihan sampah sisa banjir, lanjut Gatot, dibutuhkan waktu cukup lama. Apalagi membenahi semua kerusakan akibat banjir bandang tersebut. Sedangkan kerugian akibat banjir, belum bisa diperhitungkan secara pasti, namum dipastikan mencapai ratusan juta rupiah.
Sementara itu Kasubag Humas Polresta Surakarta, AKP Sis Raniwati, mengatakan 600 personel anggota Polresta Surakarta diperbantukan untuk ikut membersihkan sampah sisa banjir. Mereka ditempatkan di 10 titik di Kecamatan Banjarsari, yang merupakan lokasi paling parah diterjang banjir bandang. Lokasi kerja bakti polisi itu dilakukan di kantor kecamatan, kantor kelurahan, SMKN 9, RSUD, Puskesmas, kantor KPU Kota dan sejumlah tempat lainnya. Di satu titik, ditempatkan 50 hingga 60 personil polisi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surakarta, Gatot Sutanto, menyebut bahwa banjir yang terjadi Kamis dinihari merupakan banjir bandang, karena luapan air dengan arus deras tiba-tiba datang memasuki areal pemukiman warga. Pada Jumat, genangan air sudah surut dan ketinggian air di Kali Pepe sudah kembali normal, sehingga seluruh warga yang mengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing.
Selain menyisakan tumpukan sampah di berbagai lokasi, kerusakan aset pemerintah dan warga juga tak terhindarkan. Selain itu sedikitnya 10 sekolah dan 1 Puskesmas di Solo lumpuh dari aktivitas selama dua hari ini. Pihaknya bersama warga dibantu TNI/Polri saat sedang bahu-membahu menyingkirkan sampah serta membenahi kerusakan fasilitas publik. Diharapkan sekolah dan Puskesmas bisa dipergunakan untuk aktivitas pada hari Sabtu besok.
"Fokus pembersihan dan pembenahan dilakukan di sejumlah kantor pelayanan publik dan sekolah yang lumpuh akibat banjir. Kita melakukan kerja ekstra dibantu warga, TNI/Polri, Tim BPBD sekitar Solo dan Magelang, dengan target kantor pelayanan publik dan sekolah bisa beroperasi lagi hari Sabtu," ujar Gatot, Jumat (24/4/2015).
Pembersihan sampah sisa banjir, lanjut Gatot, dibutuhkan waktu cukup lama. Apalagi membenahi semua kerusakan akibat banjir bandang tersebut. Sedangkan kerugian akibat banjir, belum bisa diperhitungkan secara pasti, namum dipastikan mencapai ratusan juta rupiah.
Sementara itu Kasubag Humas Polresta Surakarta, AKP Sis Raniwati, mengatakan 600 personel anggota Polresta Surakarta diperbantukan untuk ikut membersihkan sampah sisa banjir. Mereka ditempatkan di 10 titik di Kecamatan Banjarsari, yang merupakan lokasi paling parah diterjang banjir bandang. Lokasi kerja bakti polisi itu dilakukan di kantor kecamatan, kantor kelurahan, SMKN 9, RSUD, Puskesmas, kantor KPU Kota dan sejumlah tempat lainnya. Di satu titik, ditempatkan 50 hingga 60 personil polisi.
Tanggapan terhadap Kasus
Menurut pendapat saya, kasus diatas dapat mengkhawatirkan
warga setempat untuk beraktivitas. Saya setuju dengan Kepala
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surakarta, Gatot Sutanto,
menyebut bahwa banjir yang terjadi Kamis dinihari merupakan banjir bandang,
karena luapan air dengan arus deras tiba-tiba datang memasuki areal pemukiman
warga. Fokus pembersihan dan pembenahan dilakukan di sejumlah kantor pelayanan
publik dan sekolah yang lumpuh akibat banjir. Kita melakukan kerja ekstra
dibantu warga, TNI/Polri, Tim BPBD sekitar Solo dan Magelang, dengan target
kantor pelayanan publik dan sekolah bisa beroperasi lagi hari Sabtu,"
Saran saya terhadap kasus ini adalah diadakannya penyuluhan dan edukasi
terhadap warga agar tidak membuang sampah ke sungai karena akan menyebabkan
pendangkalan sungai. Warga sekitar dan pemerintah serta pihak terkait
harus bersama menjaga kelestarian sungai, dengan melakukan pembersihan sampah
di sungai dan kalau bisa menambah kedalaman dan lebar sungai. Masalah perbaikan
fasilitas umum harus lebih difokuskan ke fasilitas yang utama seperti
puskesmas, karena dengan bencana banjir dapat berpotensi menyebabkan berbagai
penyakit kulit dan pencernaan. Korban banjir harus disediakan tempat evakuasi
yang layak serta terjamin, baik itu ketersediaan MCK, pakaian, pangan, serta
obat-obatan.
Sumber:
http://news.detik.com/read/2015/04/24/140543/2897301/10/banjir-bandang-solo-sisakan-sampah-dan-kelumpuhan-fasilitas-publik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar