Selasa, 11 November 2014

Tugas 1 kewirausahaan Ciri-ciri Entrepreneur

Tugas: ciri-ciri Entrepreneur
Nama:Andy Permana
Kelas: 4ID01
NPM: 30411836

 Pengertian Entrepreneur
Kebanyakan perusahaan-perusahaan yang sedang tumbuh dan bersifat inovatif menunjukan suatu jiwa untuk mendorong suatu manajer menjadi orang-orang yang berjiwa entrepreneur, perusahaan-perusahaan sedang mengembangkan program-program entrepreneurship, maka akan berkembangnya para entrepreneur individual, sehingga menimbulkan perubahan-perubahan dramatik dalam masyarakat kita. Dunia entrepreneurship tidak terbatas. Kebanyakan produk dan jasa-jasa yang kita anggap biasa, dewasa ini muncul dari visi individu-individu yang tidak pantang menyerah.
 
Pengertian entrepreneurship menurut Zimmerer yang dialih bahasakan oleh Buchari Alma (2007:67) mengemukakan
Entrepreneur merupakan satu kelompok yang mengagumkan, manusia kreatif dan inovatif. Mereka merupakan bahan bakar pertumbuhan ekonomi masyarakat, karena ia memiliki kemampuan berfikir dan bertindak produktif
            Sedangkan menurut Rostand yang dialih bahasakan oleh winardi (2003:23) mengemukakan entrepreneurship adalah sebagai berikut:
Sebuah proses dinamika dimana orang menciptakan kekayaan inkremental. Kekayaan tersebut diciptakan oleh individu-individu yang menanggung resiko utama, dalam wujud resiko modal, waktu dan komitmen karier dalam hal menyediakan nilai untuk produk atau jasa tertentu
Menurut Buchari Alma (2007:26) mengatakan bahwa entrepreneurship adalah sebagai berikut:
kegiatan individual atau kelompok yang membuka usaha baru dengan maksud memperoleh keuntungan (laba), memelihara usaha itu dan membesarkannya, dalam bidang produksi atau distribusi barang-barang ekonomi atau jasa
Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa entrepreneurship adalah seorang yang memulai suatu bisnis baru dan yang melakukan hal tersebut dengan jalan menciptakan sesuatu yang baru, atau dengan jalan memanfaatkan sumber-sumber daya dengan cara yang tidak lazim, dengan upaya menghasilkan nilai bagi para pelanggan

 Ciri-ciri Utama Entrepreneur
            Karakteristik-karakteristik entrepreneur telah memusatkan perhatian pada sejumlah sifat pada umumnya dimiliki oleh individu-individu yang memulai dan mengoperasikan usaha-usaha baru. Dengan berlangsungnya waktu terlihat gejala bahwa para enterpreneur sering kali diidentifikasi melalui cara mereka berprilaku dan apa yang dicapai oleh mereka melalui macam aneka kegiatan yang dilakukan oleh mereka.
Sedangkan menurut Prof. Dr. Mahar Mardjono (www.majalahswa.com) mengemukakan ciri-ciri entrepreneurship adalah sebagai berikut:
“Kepemimpinan yang ada pada sosok entrepreneur ditandai dengan kemampuan berorientasi pada tujuan atau sasaran dalam hubungan kerja mampu menghadirkan suasana personal kepemimpinannya efektif. Inovasi yang dimaksudkan disini adalah kemampuan menyiasati berpindahnya sumber daya ekonomi yang tersedia di lingkungan produktivitas rendah ke lingkungan berproduktivitas tinggi dan mendapatkan hasil yang lebih besar. Dengan kata lain menghadirkan sesuatu yang memberikan manfaat bagi orang lain yang sebelumnya tidak dipikirkan. Cara pengambilan keputusan entrepreneur dalam mengambil keputusan memiliki gaya yang berbeda, mereka lebih didominasi oleh otak kanan yang lebih mengedepankan berfikir kreatif. Sikap tanggap terhadap perubahan dimaksudkan entrepreneur selalu    bereaksi terhadap perubahan. Working smart dimaksudkan mampu bekerja secara efektif dan efisien. Mempunyai visi masa depan yaitu pencerminan komitmen, kompetensi dan konsistensi. Entrepreneur senantiasa setia pada komitmennya dengan melakukan kegiatan-kegitan yang hanya ada kompetensinya dengan pengembangan dirinya. Dengan demikian, ia senantiasa tampil konsisten. Sikap terhadap risiko entrepreneur cenderung opportunity focused bukan risk focused”
Sedangkan menurut Winarto (www.vibiznew.com)  ada lima ciri unggulan seorang entrepreneur diantaranya yaitu:
            Dari kelima ciri entrepreneur Winarto tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
“ 1 Berani mengambil resiko
      artinya berani memulai sesuatu yang serba tidak pasti dan penuh          risiko. Dalam hal ini, tentu tidak semua risiko yang diambil, melainkan    hanya risiko yang telah diperhitungkan secara cermat.
  2  Menyukai tantangan
      Segala sesuatu yang dilihat sebagai tantangan bukan masalah. Perubahan yang terus terjadi dan zaman yang serba canggih menjadi motivasi kemajuan, bukan menciutkan nyali seorang entrepreneur unggulan. Dengan demikian, seorang entrepreneur akan terus memacu dirinya untuk maju, mengatasi segala hambatan.
  3  Punya daya tahan yang tinggi
      Seorang entrepreneur harus banyak akal dan tidak mudah putus asa. Ia harus selalu mampu bangkit dari kegagalan dan tekun.
  4  Punya visi jauh kedepan
      Segala yang dilakukan punya tujuan jangka panjang meski dimulai dengan langkah yang amat kecil. Ia punya target untuk jangka waktu tertentu. Usahanya bukan karena latah (ikut-ikutan).
  5  Selalu berusaha memberikan yang terbaik
   Entrepreneur akan mengarahkan semua potensi yang dimilikinya. Jika hal itu dirasa kurang, ia akan merekrut orang-orang yang lebih berkompeten agar dapat memberikan yang terbaik untuk pelanggan"
Dalam kehidupan sehari-hari masih banyak orang yang menafsirkan akan memandang bahwa enterpreneurship identik apa yang dimiliki baru dilakukan pandangan tersebut tidak tepat, menurut Suryana (2003:2) dalam bukunya kewirausahaan berpendapat bahwa enterpreneurship adalah:
Jiwa dan sikap entrepreneurship tidak dimilki oleh usahawan akan tetapi dimilki oleh setiap orang yang berfikir kreatif dan bertindak inovatif baik kalangan usahawan maupun masyarakat umum seperti karyawan, pegawai pemerintah, mahasiswa, guru dan pimpinan organisasi lainnya.
Entrepreneurship ini dapat ditimbulkan atau dibentuk pada diri seseorang melalui pendidikan atau pelatihan. Pendidikan dan pelatihan entrepreneurship adalah proses pembelajaran konsep dan skills untuk mengenali peluang-peluang yang orang lain tidak sanggup melihatnya dan pengetahuan untuk bertindak sementara yang lain ragu-ragu. Termasuk di dalamnya belajar mengenali peluang dikaitkan dengan pemanfaatan sumber daya untuk menghadapi resiko dan memprakarsai bisnis baru. Berdasarkan uraian tersebut, maka entrepreneurship merupakan pemikiran dan tindakan tentang bagaimana seseorang dapat memanfaatkan peluang dan mengambil resiko dengan melakukan inovasi tanpa mengandalkan sumberdaya yang ada untuk mencapai tujuan, walaupun yang dilakukan itu sulit dan penuh resiko. Selalu siap untuk mencari alternatif dalam mengatasi tantangan. hambatan, dan problematika pekerjaan

Faktor Penyebab Kegagalan Enterpreneurship
Suatu kegagalan dan keberhasilan enterpreneurship sangat tergantung pada kemampuan pribadinya menurut Zimmerer yang diterjemahkan oleh Suryana (2003:44) dalam bukunya kewirausahaan adalah sebagai berikut: Tidak kompeten dalam manajerial, kurang berpengalaman, kurang dapat mengendalikan keuangan, gagal dalam perencanaan, lokasi yang kurang memadai, kurang pengawasan peralatan, sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha, ketidak mamapuan dalam melakukan peralihan.
Dari definisi diatas yang dikemukan oleh Zimmerer yang diterjemahkan oleh Suryana  dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.  Tidak kompeten dalam manajerial tidak kompeten atau tidak memilki kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha penyebab faktor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil
2. Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan teknik, kemampuan memvisualisasikan usaha, kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan mengelola sumber daya manusia, maupun mengintegrasikan oprasi perusahaan
3.      Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasil dalam faktor keuangan adalah memelihara aliran kas, mengatur pengelolaan dan pengeluaran secara cermat. Kekeliruan dalam memelihara aliran kas akan menghambat oprasional perusahaan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar
4.      Perencanaan merupakan suatu titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan
5.      Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor dalam keberhasilan suatu usaha
6.      Pengawasan erat kaitannya dengan efisiensi dan efektivitas. Kurang pengawasan dapat mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan efektif
7.      Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan akan menjadi labil dan gagal
8.      Wirausaha yang kurang siap menghadapi perubahan tidak akan berhasil karena wirausaha yang berhasil selalu siap menghadapi perubahan setiap waktu
  Faktor Penyebab Keberhasilan Enterpreneurship
Suatu keberhasilan enterpreneurship sangat tergantung pada kemampuan pribadinya menurut Zimmerer yang diterjemahkan oleh Suryana (2003:46) dalam bukunya kewirausahaan adalah, Ada visi dan tujuan yang jelas, bersedia untuk mengambil resiko uang dan waktu, berencana dan terorganisir, kerja kersa sesuai dengan tingkat kepentingannya, mengembangkan hubungan yang baik dengan pelanggan, pemasok dan karyawan
karakter Enterpreneurship 
Menrut suparman (Alma, 2001,p17), ciri-ciri wirausaha yaitu:
 1. Berpikir teliti dan berpandangan kreatif dengan imajinasi konstruktif
2.Memiliki sikap mental untuk menyerap dan menciptakan kesempatan
3.Membiasakan diri bersikap mental positif untuk maju dan selalu bergairah dalam setiap pekerjaan
4.Mempunyai insiatif
5. Mebiasakan membangun disiplin diri
6. Menguasai salesmanship(kemampuan jual)
7. Memiliki Kepemimpinan dan mampu memperhitungkan resiko
8.Ulet, tekun, terarah, jujur dan bertanggung jawab
9.Berwatag maju, cerdik dan percaya diri sendiri
  

Sumber:
Aji Gumilar, 2011, Sistem informasi administrasi,Unikom:bandung
http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00368-MN-Bab%202.pdf 
 


Revisi BAB 1 PROPOSAL TUGAS METODE PENELITIAN

Nama : Andy Permana
NPM:30411836
Kelas: 3ID03
Mata kuliah: Metode penelitian
Jenis Tulisan: Proposal
 
                   Judul: Kesehatan kerja diproses pengelasan listrik
                   Latar Belakang
Perkembangan saat ini pada era globalisasi menimbulkan persaingan antar perusahaan semakin meningkat. Produktivitas tinggi menjadi salah satu target dari perusahaan industri dan manufaktur untuk memenuhi kebutuhan pasar akan produk atau jasa yang dihasilkan, Oleh karena itu perusahaan yang menjalankan kegiatan produksi tentu diperlukan suatu teknik keselamatan dan kesehatan kerja yang baik agar proses produksi dapat berlangsung dengan lancar produktivitas harus menjadi pemikiran utama  dari setiap manajemen perusahaan termasuk tenaga kerja perusahaan industri dan manufaktur tersebut sehingga menimbulkan kebiasaan untuk selalu bertindak efisien dan efektif dalam melakukan suatu aktivitas yang sedang dilakukan. Peningkatan daya saing produk dalam bidang industri dan manufaktur membutuhkan inovasi teknologi, efisiensi, dan produktivitas yang optimal. Peningkatan daya saing tersebut juga menuntut intensitas pekerja operasional dan waktu kerja yang optimal.
Hambatan operasional pada bidang industri dan manufaktur dapat berhubungan dengan lingkungan, manusia, mesin dan disebabkan karena lingkungan yang kurang baik, cara-cara kerja yang kurang baik akibat dari kurangnya keterampilan kerja, latihan kerja tidak adanya informasi mengenai bahan-bahan yang berbahaya dan mesin-mesin yang beresiko tinggi akan menimbulkan kerugian tidak hanya produksi tetapi juga peningkatan biaya. Kerugian produksi dan materil akibat terjadi kecelakaan kerja dapat diminimalisasikan dengan melalui pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
          Pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja dapat digunakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akitbat kerja, kebakaran, peledakan dan pencemaran lingkungan. Mengunakan salah satu cara dengan mengidentifikasi bahaya kerja disetiap stasiun kerja. Merupakan bentuk usaha untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman, sehat, dan bebas dari pencemaran lingkungan sehingga dapat meminimalkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.  Performance merupakan hubungan dari tiga komponen yaitu kapasitas kerja, beban kerja, dan lingkungan. Apabila ketiga komponen tersebut memiliki keserasian, keselarasan, dan keseimbangan maka akan tercapai peningkatan produktivitas yang optimal.
          kesehatan kerja  dengan menggunakan metode  identifikasi bahaya kerja diterapkan pada area proses pengelesan listrik di CV. ELECTRICITY Penerapan kesehatan kerja pada perusahaan tersebut perlu dipelajari. Hal itu berfungsi agar perusahaan dapat mengetahui penerapan kesehatan kerja yang optimal, berupa pencegahan risiko kecelakaan kerja dengan penyediaan alat pelindung diri dan alat penunjang k3.
         Perumusan Masalah
         Atas dasar pentingnya teknik kesehatan kerja terhadap jalanya  proses pengelasan listrik, maka penulis merumuskan masalah proposal ini tentang proses kesehatan kerja dengan mengidentifikasi bahaya kerja dan pengendaliannya pada proses pengelasan listrik yaitu:
1.   Bahaya apa saja yang terdapat di proses pengelasan listrik  dan pengendalian yang sudah dilakukan ?
2.   Bagaimanakah cara penilaian resiko di proses pengelasan listrik?
3.   Bagaimanakah metode pengendalian resiko yang tepat dan sesuai untuk menurunkan atau menghilangkan  resiko bahaya di tempat kerja supaya dapat meningkatkan  kesehatan kerja di proses pengelasan listrik?
             Pembatasan Masalah
 Pengambilan data hanya dilakukan di CV. ELECTRICITY  yang berlokasi di Jl. Semper timur, Cilincing - Jakarta Utara  Pengambilan data pada proses pengelasan listrik,  ini dilakukan dengan cara mengamati dan menganalisa standar kesehatan dan keselamatan kerja, pada lingkungan, mesin, dan bahan baku pengamatan dan pengumpulan data di lakukan mulai tanggal 4 november 2014 sampai dengan 5 desember 2014 setiap pukul 08.00 WIB – 17.00 WIB. Pengamatan dan pengumpulan data dilakukan dilingkungan pabrik CV. ELECTRICITY dalam kegiatan  proses pengelasan listrik.
            TUJUAN PENELITIAN
   Tujuan dari pelaksanaan dibuatnya proposal ini adalah sebagai berikut :
1.   Mencari tahu bahaya kerja diproses pengelasan listrik  pada CV. ELECTRICITY
2.   Mengendalikan bahaya-bahaya apa saja yang terdapat di proses pengelasan listrik pada CV. ELECTRICITY