Jumat, 24 April 2015

Tugas Minggu Ke 2 Perkembangan Penduduk

Tugas Ke 2 Perkembangan Penduduk
Matkul        :Pengetahuan Lingkungan
Nama          :Andy Permana
Kelas          :3ID01
NPM           :30411836
Tugas Ke    :minggu ke 1 dan 2
Bulan          :april


Definisi perkembangan penduduk
Suatu wilaya dapat disebut negara apabila memenuhi empat unsur pembentukan negara, unsur pembentukan suatu negara adalah :
1.      Rakyat (penduduk dan bukan penduduk)
2.      Wilayah, area yang menjadi tutorial negara
3.      Pemerintahan yang berdaulat
4.      Adanya pengakuan dari negara lain’
Dari keempat unsur tersebut, rakya merupakan unsur pembentuk yang bersifat konstitutif atau mutlak. sebab keberadaan rakya akan memberikan pengaruh terhadap suatu wilaya, pemerintah, dan berlanjut kepada pengakuan. jika tidak ada rakya maka suatu negara tidak akan bisa berjuang mendapatkan kemerdekaan dan tidak akan mendapkan pengakuan dari negara lain
Pengertian Jumlah penduduk menurut Para Ahli
·         Penduduk, merupakan masyarakat asli yang lahir dan tinggal di wilayah negara yang bersangkutan dan memiliki orangtua yang juga penduduk negara tersebut.
·         Bukan Penduduk, merupakan orang yang menetap di wilayah suatu negara akan tetapi tidak menetap atau tinggal di negara tersebut.
Bukan penduduk ini biasanya adalah para wisatawan mancanegara, duta besar yang merupakan perwakilan dari negara lain. Seseorang yang Bukan Penduduk bisa mendapatkan status Warna Negara di negara kunjungannya dengan melakukan serangkaian prosedur untuk mendapatkan status kewarganegraan.
Indonesia yang merupakan negara kepulauan, memiliki penduduk dari pelbagai etnis adat kebudayaan. Hal ini menjadikan setiap pulau di Indonesia memiliki karakteristik yang berbeda-beda, baik dari segi fisik, logat bahasa, kebiasaan, dan adat yang berlaku. Keanekaragaman ini menjadikan Indonesia tidak hanya kaya akan sumber daya alam, melainkan juga kaya sumber daya manusia beserta kebudayaan. Kebudayaan ini merupakan salah satu daya tarik untuk menarik minat para turis mancanegara, sehingga meningkatkan pendapatan negara
Penduduk Indonesia yang beragam suku dan budaya tentunya memiliki definisi yang berbeda-beda dari para ahli. Perbedaan pendapat ini juga merupakan nilai lebih sebagai salah satu bukti kekayaan bangsa Indonesia secara global. Perbedaan pendapat ini semestinya menjadikan motivasi untuk saling mempererat tali persatuan, agar keutuhan bangsa tetap terjaga. Para ahli yang memiliki definisi penduduk diantaranya:
1.      Jonny Purba,
2.      Srijanti dan A. Rahman,
3.      Ahmad Yani, dan Mamat Rahmat,
4.      Dr. Kartomo, dll.

Pengertian dasar demografi
Kata demografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti “ Demos ” adalah rakyat atau penduduk dan “ Grafein ” adalah menulis. Jadi Demografi adalah tulisan-tulisan atau karangan-karangan mengenai rakyat atau penduduk. Istilah ini dipakai pertama kalinya oleh Achille Guillard dalam karangannya yang berjudul “ Elements de Statistique Humaine on Demographic Compares “ pada tahun 1885. Berdasarkan Multilingual Demographic Dictionary (IUSSP, 1982) definisi demografi adalah sebagai berikut : Demography is the scientifict study of human population in primary with the respect to their size, their structure (composition) and Philip M. Hauser dan Duddley Duncan (1959) mengusulkan definisi demografi sebagai berikut : Demography is the study of the size, territorial distribution and composition of population, changes there in and the components of a such changes which maybe identified as natality, territorial movement (migration), and social mobility (changes of states).
Terjemahan sebagai berikut : Demografi mempelajari jumlah, persebaran, territorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebabsebab perubahan itu, yang biasanya timbul karena natalitas (fertilitas), mortalitas, gerak territorial (migrasi) dan mobilisasi sosial (perubahan status) Masih banyak lagi ahli demografi yang menjelaskan tentang pengertian demografi. Maka dari kedua definisi diatas dapat kita simpulkan sebagai berikut : Demografi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah. Struktur penduduk meliputi : jumlah, persebaran, dan komposisi penduduk. Struktur ini selalu berubah-ubah, dan perubahan tersebut disebabkan karena proses demografi, yaitu : kelahiran(fertilitas), kematian(mortalitas), dan migrasi penduduk.
Demografi dalam pengertian yang sempit dinyatakan sebagai “ demografi formal” yang memperhatikan ukuran atau jumlah penduduk, distribusi atau persebaran penduduk, struktur penduduk atau komposisi, dan dinamika atau perubahan penduduk. Ukuran penduduk menyatakan jumlah orang dalam suatu wilayah tertentu. Distribusi penduduk menyatakan persebaran penduduk di dalam suatu wilayah pada suatu waktu tertentu, baik berdasarkan wilayah geografi maupun konsentrasi daerah pemukiman. Stuktur penduduk menyatakan komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin atau golongan umur. Sedangkan perubahan penduduk secara implisit menyatakan pertambahan penduduk atau penurunan jumlah penduduk secara parsial ataupun keseluruhan sebagai akibat berubahnya tiga komponen utama perubahan jumlah penduduk. Kelahiran, kematian, dan migrasi. Dalam pengertian yang lebih luas, domografi juga memperhatikan berbagai karakteristik individu maupun kelompok, yang meliputi tingkat sosial, budaya, dan ekonomi. Karakteristik sosial dapat mencakup status keluarga, tempat lahir, tingkat pendidikan, dan lain sebagainya. Karakteristik ekonomi meliputi antara lain aktivitas ekonomi, jenis pekerjaan, lapangan pekerjaan, dan pendapatan. Sedangkan aspek budaya berkaitan dengan persepsi, aspirasi dan harapan-harapan.
Ruang Lingkup Demografi dan Ilmu Kependudukan
John Graunt, seorang pedagang kain yang hidup pada abad ke 17 di London, dianggap sebagai Bapak Demografi. Ia melakukan analisa data kelahiran dan kematian, dan dari hasil analisanya dikemukakan batasan-batasan umum tentang kematian (mortality), Kelahiran (fertility), migrasi dan perkawinan dalam hubungannya dengan proses penduduk. Dalam sejarah perkembangan demogafi timbul masalah mengenai pembagian cabang ilmu ini. Methorst dan Sirks membedakan masalah kependudukan menjadi dua yaitu yang bersifat kuantitatif (demografi) dan kualitatif yang membahas masalah penduduk dari segi genetis dan biologis. Gagasan ini tidak mendapat dukungan. Oleh karena demogafi menggunakan banyak hitungan tapi dapat juga bersifat kualitatif. Dengan demikian memberikan kesan kepada orang bahwa demografi hanyalah penyusunan statistik penduduk. Pure Demography (Demografi Murni) atau juga disebut demografi formal menghasilkan teknik-teknik untuk menghitung data kependudukan. Dengan teknik-teknik tersebut dapat diperoleh perkiraan keadaan penduduk di masa depan atau di masa lampau.
Tujuan – tujuan dan Penggunaan Demografi Menurut para ahli demografi, tujuan demografi di bagi menjadi 4 tujuan pokok yaitu : 1. Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu. 2. Menjelaskan pertumbuhan di masa lampau, penurunannya dan persebarannya dengan sebaik-baiknya dan dengan data yang tersedia. 3. Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan bermacam-macam aspek organisasi sosial. 4. Mencoba meramalkan pertumbuhan penduduk di masa yang akan datang dan kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya. Pengetahuan tentang kependudukan adalah penting untuk lembaga-lembaga swasta maupun pemerintah baik di tingkat daerah maupun nasional. Perencanaanperencanaan yang berhubungan dengan pendidikan, perpajakan, kemiliteran, kesejahteraan sosial, perumahan, pertanian, dan perudahaan-perusahaan yang memproduksi barang dan jasa, jalan, rumah-rumah sakit,pusat-pusat pertokoandan pusatpusat rekreasi akan menjadi lebih tepat apabila kesemuanya didasarkan pada data kependudukan.
Dinamika penduduk adalah merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatan-kekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Secara terus-menerus penduduk akan dipengaruhi oleh jumlah bayi yang lahir (menambah jumlah penduduk), tetapi secara bersamaan pula akan di kurangi oleh jumlah kematian yang terjadi pada semua golongan umur. Sementara itu migrasi juga berperan akan menambah dan emigran akan mengurangi jumlah penduduk. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan penduduk di akibatkan oleh 4 komponen yaitu : kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), in-migration (migrasi masuk) dan out-migration (migrasi keluar).
Kegunaan Proyeksi Penduduk Penduduk adalah Semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik Indonesia selama 6 bulan atau lebih dan atau orang yang berdomisili kurang dari 6 bulan dengan bertujuan menetap. Sedangkan proyeksi adalah perhitungan dengan meramalkan atau menduga kejadian-kejadian atau hal-hal yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.
Proyeksi Penduduk adalah perhitungan yang menunujukkan angka Fertilitas, mortalitas dan migrasi di masa yang akan datang. Perkiraan penduduk tidak hanya beberapa tahun, tetapi bisa saja perkiraan beberapa puluh tahun yang akan datang . Jadi proyeksi penduduk menggunakan beberapa asumsi sehingga jumlah penduduk yang akan datang adalah X kalau fertilitas, mortalitas dan migrasi berada pada tingkat tertentu(Abdurrahman Ritonga; 2003) Semua perencanaan pembangunan sangat membutuhkan data penduduk tidak saja pada saat merencanakan pembangunan tetapi juga pada masa-masa mendatang yang disebut dengan proyeksi penduduk. Proyeksi penduduk bukan merupakan ramalan jumlah penduduk untuk masa mendatang, tetapi suatu perhitungan ilmiah yang didasarkan asumsi dari komponen-komponen laju pertumbuhan penduduk yaitu kelahiran, kematian, dan migrasi penduduk. Ketiga komponen inilah yang menentukan besarnya jumlah penduduk dan struktur pnduduk yang akan datang. Ketajaman proyeksi penduduk sangat tergantung pada ketajaman asumsi komponen pertumbuhan penduduk yang dibuat. Menurut BPS (1998), untuk menentukan asumsi tingkat kelahiran, kematian, dan perpindahan di masa yang akan datang, diperlukan data yang menggambarkan keadaan di masa lampau hingga kini, faktor-faktor yang mempengaruhi masing-masing komponen, dan hubungan antara satu komponen dengan komponen yang lain serta target yang akan dicapai atau diharapkan pada masa yang akan datang. Proyeksi penduduk ini secara periodik perlu direvisi, karena sering terjadi bahwa asumsi tentang kecenderungan tingkat kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk(migrasi) yang melandasi proyeksi lama tidak sesuai lagi dengan kenyataan.
Sumber

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23803/3/Chapter%20II.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar