Selasa, 28 April 2015

Kasus Banjir di Solo


Tugas Ke 1 tulisan berisi kasus
Matkul        :Pengetahuan Lingkungan
Nama          :Andy Permana
Kelas           :3ID01
NPM           :30411836
Tugas Ke    : minggu ke 3
Bulan          :april

Banjir Bandang Solo Sisakan Sampah dan Kelumpuhan Fasilitas Publik




Solo - Banjir bandang yang menerjang ‎Solo bagian utara akibat luapan Kali Pepe pada Kamis (23/4) dinihari menyisakan lumpuhnya aktivitas 10 sekolah dan 1 Puskesmas, kerusakan sejumlah aset pemerintah maupun warga serta tumpukan sampah di mana-mana. Kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surakarta, Gatot Sutanto, menyebut bahwa banjir yang terjadi Kamis dinihari merupakan banjir bandang, karena luapan air dengan arus deras tiba-tiba datang memasuki areal pemukiman warga. Pada Jumat, genangan air sudah surut dan ketinggian air di Kali Pepe sudah kembali normal, sehingga seluruh warga yang mengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing.

Selain menyisakan tumpukan sampah di berbagai lokasi, kerusakan aset pemerintah dan warga juga tak terhindarkan. Selain itu sedikitnya 10 sekolah dan 1 Puskesmas di Solo lumpuh dari aktivitas selama dua hari ini. Pihaknya bersama warga dibantu TNI/Polri saat sedang bahu-membahu menyingkirkan sampah serta membenahi kerusakan fasilitas publik. Diharapkan sekolah dan Puskesmas bisa dipergunakan untuk aktivitas pada hari Sabtu besok.

"Fokus pembersihan dan pembenahan dilakukan di sejumlah kantor pelayanan publik dan sekolah yang lumpuh akibat banjir. Kita melakukan kerja ekstra dibantu warga, TNI/Polri, Tim BPBD sekitar Solo dan Magelang, dengan target kantor pelayanan publik dan sekolah bisa beroperasi lagi hari Sabtu," ujar Gatot, Jumat (24/4/2015).

Pembersihan sampah sisa banjir, lanjut Gatot, dibutuhkan waktu cukup lama. ‎Apalagi membenahi semua kerusakan akibat banjir bandang tersebut. Sedangkan kerugian akibat banjir, belum bisa diperhitungkan secara pasti, namum dipastikan mencapai ratusan juta rupiah.

Sementara itu ‎Kasubag Humas Polresta Surakarta, AKP Sis Raniwati, mengatakan 600 personel anggota Polresta Surakarta diperbantukan untuk ikut membersihkan sampah sisa banjir. Mereka ditempatkan di 10 titik di Kecamatan Banjarsari, yang merupakan lokasi paling parah diterjang banjir bandang.‎ Lokasi kerja bakti polisi itu dilakukan di kantor kecamatan, kantor kelurahan, SMKN 9, RSUD, Puskesmas, kantor KPU Kota dan sejumlah tempat lainnya. Di satu titik, ditempatkan 50 hingga 60 personil polisi.

Tanggapan terhadap Kasus
Menurut pendapat saya, kasus diatas dapat mengkhawatirkan warga setempat untuk beraktivitas. Saya setuju dengan  Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surakarta, Gatot Sutanto, menyebut bahwa banjir yang terjadi Kamis dinihari merupakan banjir bandang, karena luapan air dengan arus deras tiba-tiba datang memasuki areal pemukiman warga. Fokus pembersihan dan pembenahan dilakukan di sejumlah kantor pelayanan publik dan sekolah yang lumpuh akibat banjir. Kita melakukan kerja ekstra dibantu warga, TNI/Polri, Tim BPBD sekitar Solo dan Magelang, dengan target kantor pelayanan publik dan sekolah bisa beroperasi lagi hari Sabtu,"
Saran saya terhadap kasus ini adalah diadakannya penyuluhan dan edukasi terhadap warga agar tidak membuang sampah ke sungai karena akan menyebabkan pendangkalan sungai. Warga sekitar dan pemerintah serta pihak terkait harus bersama menjaga kelestarian sungai, dengan melakukan pembersihan sampah di sungai dan kalau bisa menambah kedalaman dan lebar sungai. Masalah perbaikan fasilitas umum harus lebih difokuskan ke fasilitas yang utama seperti puskesmas, karena dengan bencana banjir dapat berpotensi menyebabkan berbagai penyakit kulit dan pencernaan. Korban banjir harus disediakan tempat evakuasi yang layak serta terjamin, baik itu ketersediaan MCK, pakaian, pangan, serta obat-obatan. 


Sumber:
http://news.detik.com/read/2015/04/24/140543/2897301/10/banjir-bandang-solo-sisakan-sampah-dan-kelumpuhan-fasilitas-publik


Tidak ada komentar:

Posting Komentar